tanpa judul
20.59
inilah titik keberangkatan suatu peristiwa yang tak boleh
kita cegah, dimana emosi yang membendung mencuak dan tak lagi dapat ditahan..
bagaikan sosok terang menikmati hanyutannya..
yang ada luapan emosi semata yang tak bisa di artikan dan sangat sulit untuk dijalani.. aku tak sempat berada baik dihadapan matamu.. kita berusaha sebaik2nya.. tapi apa ? kita tak mengerti .. kita tak tahu.. kita bagai bahasaa yang sulit dimengerti.. dan tak serasi bagai magnet kutup utara dan utara.
yang ada luapan emosi semata yang tak bisa di artikan dan sangat sulit untuk dijalani.. aku tak sempat berada baik dihadapan matamu.. kita berusaha sebaik2nya.. tapi apa ? kita tak mengerti .. kita tak tahu.. kita bagai bahasaa yang sulit dimengerti.. dan tak serasi bagai magnet kutup utara dan utara.
dan mapu menceraikan makna yang seharusnya berambung dan
disalah artikan.. kami tak mengerti.. sungguh kami bagai ilalang yang hanya bergerak
bagai ditiup angin kalbbu.. angina tiupan mata, tak indah dan tak begitu
istimewa.. apalah itu.. kita masih tak mengerti.. bagai bodoh seperti boneka..
kita tak mengerti.. bagai kaki dengan keset.. dan kita jauh tak mengerti..
inilah titik kesulitan kami.. ya Allah dengan apa aku harrus
melakukan.. dengan apa aku harus merenccanakan. Dengan apa aku harus
melangkaah.
Bodoh
Bodoh..
Bodoh…
Aku masih tak mengerti terlalu hina dijelaskan , terlalu
sulit diartikan terrlalu terpojok tak dapat dimengerti.. aku tak mengerti.
Sejatinya kita tak ingin ada itu akupun merasakan bagaimana salah arti seperti itu..
Aku tak mampu. rasa yang tak mampu.. rasa yang tak sanggup..
Ya Allah beri hamba kemudahan.. ulurkan sebuah petunjuk dan ulurkan sebuah
sentuhan manis agar tetap terjaga dan mampu menciptakan keindahan yang
berkelanjutan meski diterjang kekufuran.. hamba mohon. Akhiri dengan keihlasan
dan suka cita.
Dan aku masih sungguh tak mengerti..
Dan kami benar tak mengerrti L :’(
Dwi risqiana