Setetes…
20.58
"aku menuliskan untukmu wahai saudara saudari ku, kau yang sedang berjuang dengan apa pun yang kau gengam saudara muslimku"
Ada
sebuah gubuk yang berisi penuh asa
Senantiasa
dihias dengan ribuan doa
Setiap
hujan datang bersama embun yang dingin
Sekilas
terlihat mati dalam ufuk dan menggigil
Tiada
arti yang dapat mengerti
Namun
Zat menawan lah paling faham dalam arti
Ribuan
kilo berharap senja kembali berkali-kali
Bisakah
aku
Bolehkah
aku
Cemburu
denganmu
Cemburu
teguhmu
Cemburu
istiqomahmu
Biar
api dan peluru menerkam
Hatimu
tak goyah dan bibirmu tetap basah
Dengan
kalimatNya
Balut
tudungmu tak pernah lepas
Rapi,
menghias dan sangat pantas lugas
Jemarimu
berputar dalam tempo nadaNya
Tak
hanya itu yang aku rasa
Dan
Ternyata yang kulihat hanya sebagian sahaja
Dialah
yang tahu yang paling menghamba
Disaat
dera menghujam
Menusuk
Kejam
Namun
hatimu membuatku cemburu
Namun
santun dan tegas hafalanmu membuatku cemburu
Saudariku..
Anta
hurrun..
Jember,
10 Oktober 2017
7:04
P.M.
SintanyaRomo