My Diary.
to Share my Life Events

Tanpa judul Aku Berkata


Kembali ke langit seiring cinta yang manis ..
Engkau begitu indah...
cermin dikala aku sedih.
cermin disaat aku gundah
cermin saat aku terdesak
cintaMu cerminan ku diwaktu aku lelah
dan Engkau cermin..
Kau begitu teguh
Karna cintaMu yang kekal abadi..
Cici Dwi Risqiana Cici Dwi Risqiana Author

Diantara Fajar dan Senja

Perjalanan, detak jantung yang semakin terpompa,menepaki jalan yang semakin dalam, inilah alasanku untuk berusaha terus berjalan pada arah cahayaMu.


Rumah ilmu yang menjadi wadah proses saya sampai saat ini, yang sharusnya proses dimana khusyukku untukMu, yah aku mulai memproses itu semua.Terimkasih untuk hari ini sungguh teramat sangat bersyukur KepadaMU, bahwa sebuah pemberianNya adalah bentuk akan cintaNya pada kita. Inilah proses "ketika kita berniat selanjutnya lakukan dengan sungguh-sungguh" Terimakasih untuk guruku ustad Fahadaina yang selama ini menjadi inspirasi bagiku. Terimakasih sahabat - sahabat yang mau menjadi bagian, mengiringi dan kolega menuju proses ini. Aku bukan orang yang begitu tahu akan urusan Agama, apalagi dikatakan sebagai orang bertaqwa. Ya aku masih dalam proses, proses, latihan, berlatih untuk menuju jalan yang di tempuh oleh orang - orang yang Allah beri Rahmat, aamiin. 


Jadi kita mau apa lagi? yuk bersama -sama menjejaki diri menuju keridhaanNya menebar kebaikan semata - mata untuk hal wajib bagi kita, tentunya pasti karenaNya. BismiLlah




Cici Dwi Risqiana Cici Dwi Risqiana Author

Begitu Rinduku Kepadamu Resi





Kudapati jejak setahun lalu yang mulai keruh oleh memory bertumpukan.
kudapi langkah bersamamu saudariku yang saat ini aku merindumu.
ku lepas penatku bersamamu
ku hirup, ku hempas, dan ku lepas bebanku ketika bersamu.
kau yang membuat hariku berwarna
kudapati kau selalu tersenyum ketika pertemuan kita.
belajar bersama untuk mensyukuri nikmat Allah.
mendalami taqwa bersama untuk berserah kepadaNya.
hilang resah dalam diri.
bersyukur kepada Illahi.
bahwa kau anugerah diri
anugerah yang begitu mendewai 
saudariku.


Cici Dwi Risqiana Cici Dwi Risqiana Author

Bait Pertama

Menggebu di bait pertamaMu..
Datang dengan sangat menyeruku
Nafas tak genting seru menderu
Dalam kalbu Mu
Ku temukan Mu

Pada siapa ku berliku
Hingga beribu ribu berlalu.
Lukas pada akhiran Mu
Yang ku rindu

Akan kah hati ini telah pejal akan kuasaMu?
Atau seolah olah paradoks?

Aku bagaikan lembayun yang telah layu
Tersingkir asing di padang hulu
Oh..

Hinakah ini?
Tuntun ku selalu
Hanya pada jalanMu
Jalan...
karna satu keyakinanku
Hanya padaMu..

Ramadhan berkah...
Cici Kajarharjo

Cici Dwi Risqiana Cici Dwi Risqiana Author

Berkarya dan terus berkarya

"Maka, apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan) , kerjakanlah dengan sungguh -sungguh (urusan) yang lain. Dan hanya kepada Rabbmulah hendaknya kamu berharap"(asy-syarhu/94:7-8)

MasyaAllah sekali lagi di ketemukan dengan orang orang yang diberi kelebihan. Dan aku mulai berfikir lagi, bisakah daku sepertinya? Astagfirullah masih dari kata jauh daku dari itu. Terkadang diri ini hanya bisa mengeluh. Tak tahu arah kemana harus berjalan. Yang pasti rahmatan iLlahi yang seLalu muncul dalam fikiran saya.
Jauh dari kata sempurna, daku hanya bisa menjadi pendengar, terkadang pula terbesit untuk bisa menjadi seorng pembicara di depan. Entah kapan hehe.

Dua surat ini mengakhiri surat mulia, surat asy syardu surat al insyirah yang berisi atensi Allah yang besar kepada Rasullullah. Lenyapnya kesulitan darinya, datangnya kemudahan setelah kesulitan dan kemuliaan besar bagi beliau dengan meninggikan derajat beliau.

Dua ayat ini menjadi simbol aktifitas keseharian seorang muslim, termasuk saya sendiri.
Saya mulai mengetuk lagi hati saya. Yang masih jauh dari hal hal semestinya dilakukan seperti perintah Allah pd surat ini. Ngeh rasanya blm begitu baik. Terkadang masih bertele -tele , bertumpuk -tumpuk pekerjaan. Padahal Allah sudh memberi ancang ancang seperti itu. Maha suci Allah yang menciptakan Alam Semesta.

Sobat muda, setelah kita semua tahu bahwa seorang muslim mustinya sibuk dengan hal hal yang berguna bagi dunia dan akhiratnya, maka sudah pasti menjadi kewajiban kita untuk memanfaatkan waktu sebaik-baiknya.

Daku malu , ketika sahabat memujiku. Yang masih jauh dari kata pujian itu.
Daku hanya sebuah mawar, ya mawar, yang berusaha menjadi yg lebih baik dari sebelumnya.
Mari bersama - sama tengok pada diri sendiri.

Hamasah untuk kita semua!

Karna Allah sebaik-baiknya pencipta.

Cici, Kajarharjo..

Cici Dwi Risqiana Cici Dwi Risqiana Author

yuk Hijrah bareng

Assalamualaykum Sahabat^^.. •

Pilih-pilih teman atau selektif dalam mencari teman tentunya bukan hal yang mudah, apalagi kalo kita berada ditempat yang baru kita kenal. Selektif mencari teman bermain, berdiskusi, dan bahkan sampai untuk bercerita hal-hal yang sifatnya rahasia, perlu banget nii teman yang bisa dipercaya, apalagi untuk seorang ukhty ukhty yang kadang suka curhat..^^ •

Perlu kita ketahui, sejatinya masih terdapat sebuah makna signifikan dan peran dari sahabat baik yang sangat penting dalam perspektif Islam. Yaitu seseorang yang membantu kita untuk lebih dekat kepada Allah, membuat kita menjadi lebih patuh dan taat kepada perintah dan ajaran-Nya, serta memberi keuntungan positif untuk umat. •

Teman yang sepanjang waktunya memikirkan bagaimana caranya menggapai pahala, bisa dekat dan menggapai keridhaan Allah melalui tindakannya adalah teman yang bisa kalian percaya. Jalinlah persahabatan dengannya. •

Teman yang shaleh akan senantiasa menghabiskan waktunya untuk hal-hal yang bermanfaat. Carilah sedikitnya seorang teman baik dan shaleh yang bisa menjadi batu loncatan bagi kalian menuju surga. •

Karena alasan demikian, Nabi Muhammad Sholallahu ‘Alaihi Wasallam pernah bersabda, “Seseorang itu tergantung agama temannya. Maka hendaknya salah seorang dari kalian melihat siapa temannya.” (HR. Ahmad dan At-Tirmidzi) • “Sebaik baik sahabat di sisi Allah ialah orang yang terbaik terhadap temannya dan sebaik baik jiran di sisi Allah ialah orang yang terbaik terhadap jirannya. ” (Hadis riwayat al- Hakim) •

Semoga bermanfaat untuk menjadi dan mencari sahabat yang baik. :)

Cici Dwi Risqiana Cici Dwi Risqiana Author

Embun di kala senja dengan bintik merah merona

Beribu kali aku tak sempat lagi memijakkan kaki dan tanganku di hadapanmu. Hati merasa gundah, mata begitu gelap, nadi berkelelahan, dan perut terisak.
Ketika langit mulai senja kembali. Nur yang saat itu masih manja dalam buayan sang bunda.
Kini ia trlah dewasa menjadi wanita muslimah yang taat akan cinta pada agamanya karena itu ia di panggil ustadzah pada sore itu. Bacaan mahroj begitu jelas, waqof yang begitu tegas, lugas dan mudah di pahami.
  Tahun ini ia memiliki kehidupan baru yang menjadi tonggak menuju jannahnya. Ya kini ia menjadi seorang istri dari seorang lelaki yang sederhana, tak begitu tanpan wajahnya. Suatu hari Nur mendapati tamu di rumahnya tamu tersebut tak lain adalah teman kecilnya dahulu Liha, tamu wanita itu membawa seorang anak lekakinya. Diketuknya pintu rumah nur.
"Assalamu alaykum, tok.. tok.." 
"Waalaykumu salam, siapa? " sahut nur di belakang pintu itu.
"Aku liha, nur bukalah pintunya"
"maaf Dengan siapa kau datang?" Tanya nur lagi tanpa membukakan pintu untuk liha.
" aku bersama qisam anak ku"
" maaf , dtng lah besok lagi aku belum izin kepada suamiku, untuk menerima tamu lelaki di rmhku".

Bersambung.....

Cici Dwi Risqiana Cici Dwi Risqiana Author

total penayangan

Translate

Popular Posts

pengunjung

About Me

Foto saya
Mengidolakan RasulAllah Nabi Muhammad SAW. Terpesona akan senja dan terbitnya fajar, hingga menyukai jua rintik hujan yang bergema, Mencintai Banyuwangi, dan tulisan Memiliki sejuta mimpi.

LANTUNAN MUSIC

Followers