akhir sajak senjamu
08.12
Berharap Senja yang mungkin tak bisa lagi aku ucapkan, Hay.. apa kabarmu disana? mudah-mudahan kesehatan yang berkah selalu berada pada dirimu.
aku masih belum beranjak dari semua pemikiran itu. sungguh aku belum tahu benar, ini adalah fikiran atau sebuah rasa dari hati yang mendalam, atau hanya lesat bagai cayaha yang hanya singgah. tapi sampai saat ini senjamu masih ada. maafkan segala kesalan yang aku perbuat. mungkin aku terlalu tak membuat keadaan yang begitu nyaman didirimu.
yah... semua adalah rahasia Allah semata jawabannya. dimana saatnya kita harus menelan pahit - pahit atau kita menelan terlalu manis hingga terasa pahit. sahabatku yang dimuliakan Allah, kita adalah ibrat surat yang mungkin Allah sampaikan kepada antar umat sesamanya, secara langsung Allah sudah berencana dengan sebaik baiknya, terkadang hati merasa pilu dan resah dengan apa yang tak seharusnya kita inginkan, tapi sadarlah ini memang kenyataannya. kita tak mungkin tahu apa yang sudah di tulis di lauh mahfutz, usaha yang membara akan mengantarkan kita pada suatu yang lebih rasional lagi, bahkan akan menumbuhkan hal baru yang akan lebih baik lagi. dari sini kita akan memulai dan terus berjuang untuk terus tak menoreh ke belakang untuk masa depan.
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
ku torehkan senja di pelupuk mata
hamparan hijau menguning begitu saja
dekapan senja mulai merrona
dibalik senyum senjamu, aku berkaca
tak hilangnya nyaliku untuk berkata
di hamparan senja..