27 Juli 2014
20.56meski sayup sayup mata yang belum kandas aku tahan, ku paksakan untuk memotret lagi, sekali lagi. hingga hamparan yang kuning tadi berubah pudar dan hijau hingga cerah menyelimuti. tak tahan rasanya menghirup hawa yang masih terasa dingin seperti di Kutup. tak terasa ramadan segera tidur lagi, dan ied pun datang
menyapa kembali.
TERMOMETER SENJA
berskala derajat senja
berkedip hingga merona
tak sedikitpun angin mendera dera
serlingan potret yang masih ada
tak kandas, tak lekang
hingga fajar menyingsing pula
aku diam dideretan senja
puluhan hektar yang menjadi buta
tempramen yang sunyipun ikut jua
termometer senja
kalibaru, 10:50 WIB
akhir sajak senjamu
08.12
Berharap Senja yang mungkin tak bisa lagi aku ucapkan, Hay.. apa kabarmu disana? mudah-mudahan kesehatan yang berkah selalu berada pada dirimu.
aku masih belum beranjak dari semua pemikiran itu. sungguh aku belum tahu benar, ini adalah fikiran atau sebuah rasa dari hati yang mendalam, atau hanya lesat bagai cayaha yang hanya singgah. tapi sampai saat ini senjamu masih ada. maafkan segala kesalan yang aku perbuat. mungkin aku terlalu tak membuat keadaan yang begitu nyaman didirimu.
yah... semua adalah rahasia Allah semata jawabannya. dimana saatnya kita harus menelan pahit - pahit atau kita menelan terlalu manis hingga terasa pahit. sahabatku yang dimuliakan Allah, kita adalah ibrat surat yang mungkin Allah sampaikan kepada antar umat sesamanya, secara langsung Allah sudah berencana dengan sebaik baiknya, terkadang hati merasa pilu dan resah dengan apa yang tak seharusnya kita inginkan, tapi sadarlah ini memang kenyataannya. kita tak mungkin tahu apa yang sudah di tulis di lauh mahfutz, usaha yang membara akan mengantarkan kita pada suatu yang lebih rasional lagi, bahkan akan menumbuhkan hal baru yang akan lebih baik lagi. dari sini kita akan memulai dan terus berjuang untuk terus tak menoreh ke belakang untuk masa depan.
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
ku torehkan senja di pelupuk mata
hamparan hijau menguning begitu saja
dekapan senja mulai merrona
dibalik senyum senjamu, aku berkaca
tak hilangnya nyaliku untuk berkata
di hamparan senja..
Monolog hati
06.07
Mungkinkah masih ada yang berperan sedemikian?
***
~saat pertama aku mengenalmu, merdu nian sikapmu, lembut nan anggung tuturmu, molek dan cantik paras taqwamu.
**
~saat pertama aku bertemu denganmu tersurai indah balutan tudungmu hingga mataku tak mampu untuk melihatnya.
*
~saat pertama hatiku merindumu, tak ada nyali untuk ku bertanya padamu, tentang apa yang mungkin kamu & aku rasakan.
TAPI SUNGGUH AKU TAK AKAN JATUH CINTA PADAMU !
Jangan sekali kali katakan
"Kau Jatuh cinta"
"Kau Jatuh cinta"
tangguhkan dan katakan pada Rabb mu
"Aku Bangun cinta"
"Aku Bangun cinta"