My Diary.
to Share my Life Events

27 Juli 2014


meski sayup sayup mata yang belum kandas aku tahan, ku paksakan untuk memotret lagi, sekali lagi. hingga hamparan yang kuning tadi berubah pudar dan hijau hingga cerah menyelimuti. tak tahan rasanya menghirup hawa yang masih terasa dingin seperti di Kutup. tak terasa ramadan segera tidur lagi, dan ied pun datang 
menyapa kembali. 





TERMOMETER SENJA

berskala derajat senja
berkedip hingga merona
tak sedikitpun angin mendera dera
serlingan potret yang masih ada

tak kandas, tak lekang
hingga fajar menyingsing pula
aku diam dideretan senja
puluhan hektar yang menjadi buta
tempramen yang sunyipun ikut jua

termometer senja

kalibaru, 10:50 WIB

Cici Dwi Risqiana Cici Dwi Risqiana Author

akhir sajak senjamu

Berharap Senja yang mungkin tak bisa lagi aku ucapkan, Hay.. apa kabarmu disana? mudah-mudahan kesehatan yang berkah selalu berada pada dirimu. 
                  aku masih belum beranjak dari semua pemikiran itu. sungguh aku belum tahu benar, ini adalah fikiran atau sebuah rasa dari hati yang mendalam, atau hanya lesat bagai cayaha yang hanya singgah. tapi sampai saat ini senjamu masih ada. maafkan segala kesalan yang aku perbuat. mungkin aku terlalu tak membuat keadaan yang begitu nyaman didirimu.
                    yah... semua adalah rahasia Allah semata jawabannya. dimana saatnya kita harus menelan pahit - pahit atau kita menelan terlalu manis hingga terasa pahit. sahabatku yang dimuliakan Allah, kita adalah ibrat surat yang mungkin Allah sampaikan kepada antar umat sesamanya, secara langsung Allah sudah berencana dengan sebaik baiknya, terkadang hati merasa pilu dan resah dengan apa yang tak seharusnya kita inginkan, tapi sadarlah ini memang kenyataannya. kita tak mungkin tahu apa yang sudah di tulis di lauh mahfutz, usaha yang membara akan mengantarkan kita pada suatu yang lebih rasional lagi, bahkan akan menumbuhkan hal baru yang akan lebih baik lagi. dari sini kita akan memulai dan terus berjuang untuk terus tak menoreh ke belakang untuk masa depan.
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
ku torehkan senja di pelupuk mata
hamparan hijau menguning begitu saja
dekapan senja mulai merrona
dibalik senyum senjamu, aku berkaca
 
tak hilangnya nyaliku untuk berkata
di hamparan senja..
 
 
Cici Dwi Risqiana Cici Dwi Risqiana Author

Monolog hati

Mungkinkah masih ada yang berperan sedemikian?
***
~saat pertama aku mengenalmu, merdu nian sikapmu, lembut nan anggung tuturmu, molek dan cantik paras taqwamu.
**
~saat pertama aku bertemu denganmu tersurai indah balutan tudungmu hingga mataku tak mampu untuk melihatnya.
*
~saat pertama hatiku merindumu, tak ada nyali untuk ku bertanya padamu, tentang apa yang mungkin kamu & aku rasakan.

TAPI SUNGGUH AKU TAK AKAN JATUH CINTA PADAMU !

Jangan sekali kali katakan
"Kau Jatuh cinta"
tangguhkan dan katakan pada Rabb mu
"Aku Bangun cinta"
‪#‎ramadan‬
JAZAKUMULLAH

Cici Dwi Risqiana Cici Dwi Risqiana Author

total penayangan

Translate

Popular Posts

pengunjung

About Me

Foto saya
Mengidolakan RasulAllah Nabi Muhammad SAW. Terpesona akan senja dan terbitnya fajar, hingga menyukai jua rintik hujan yang bergema, Mencintai Banyuwangi, dan tulisan Memiliki sejuta mimpi.

LANTUNAN MUSIC

Followers